Debat Capres AS 'Kena Mental'! Biden Dibully, Terancam Batal Nyapres
Senin, 01 Juli 2024
Kekhawatiran tengah melanda pejabat Partai Demokrat setelah penampilan debat yang mengecewakan dari Presiden Joe Biden awal pekan ini. Banyak yang merasa bahwa tim kampanye Biden dan Komite Nasional Demokrat (DNC) tidak menganggap serius dampak dari kinerja yang dianggap buruk tersebut.
Akhir pekan kemarin, KetuaDNC Jaime Harrison dan manajer kampanye Biden, Julie Chavez Rodriguez, mengadakan panggilan telepon dengan puluhan anggota komite dari seluruh negeri, termasuk beberapa anggota partai yang paling berpengaruh. Namun, panggilan tersebut diwarnai dengan kritik karena dianggap mengabaikan penampilan lemah Biden pada debat 27 Juni malam dan gelombang kritik yang menyusul.
Banyak anggota komite yang hadir dalam panggilan tersebut, yang kebanyakan berbicara secara anonim, merasa seperti sedang dikelabui. Mereka merasa diharapkan untuk mengabaikan 'situasi genting' partai.
Beberapa mengatakan bahwa panggilan tersebut justru memperparah rasa panik yang telah menyebar di antara pejabat terpilih, donatur, dan pemangku kepentingan lainnya. Sebaliknya, Harrison masih tetap memberikan penilaian yang optimistis tentang jalur Biden ke depan.
"Saya berharap untuk mendapatkan diskusi yang lebih substantif daripada hanya semangat tanpa benar-benar membahas isu serius yang terjadi di televisi Amerika untuk dilihat oleh jutaan orang," kata Joe Salazar, anggota DNC terpilih dari Colorado, yang mengikuti panggilan tersebut, dilansir Associated Press, Minggu (30/6/2024).
"Ada banyak hal yang bisa dikatakan untuk menanggapi situasi ini. Tapi kita tidak mendapatkan itu. Kita sedang dikelabui," tambahnya.
Banyak donatur, strategis partai, dan anggota DNC tingkat akar rumput secara terbuka dan tertutup mengatakan mereka ingin Biden yang berusia 81 tahun untuk mundur. Partai diminta memilih pengganti yang lebih muda pada Konvensi Nasional Demokrat di bulan Agustus.
Namun, sekutu terdekat Biden bersikeras bahwa dia masih dalam posisi yang baik untuk bersaing melawan kandidat Republik Donald Trump. Ia tidak memberikan indikasi bahwa mereka akan mendorongnya untuk mengakhiri kampanye.
Sebenarnya sejumlah nama, berpotensi untuk menggantikan Biden, mulai dari Wakil Presiden Kamala Harris, Gubernur California Gavin Newsom, dan Gubernur Michigan Gretchen Whitmer. Perlu diketahui masing-masing di antara mereka menegaskan kembali dukungan mereka untuk Biden setelah debat tersebut.
Sementara itu, Polling dari CNN International dan 538/Ipsos yang dilakukan segera setelah debat menemukan bahwa sebagian besar penonton debat berpendapat bahwa Trump tampil lebih baik daripada Biden. Namun, rating popularitas kedua pria tersebut tetap tidak berubah, seperti yang terjadi setelah Trump dihukum atas tuduhan di New York bahwa dia terlibat dalam skema uang tutup mulut secara ilegal untuk mempengaruhi pemilu 2016.
Biden dan Trump sendiri, akan muncul lagi dalam debat lain, di MSNBC. Harrison masih tetap optimis, mengecilkan pentingnya panggilan konferensi untuk merubah capres. Ia mengatakan sudah ada komunikasi yang dijadwalkan secara rutin, membahas konvensi nasional yang akan datang dengan banyak anggota terpilih DNC di seluruh negeri.
Biden dan tim kampanyenya telah berusaha untuk menunjukkan kepercayaan diri dalam beberapa hari sejak debat pekan lalu. Meski, ia memang sudah menghadapi kekhawatiran serius tentang stamina fisik dan mentalnya, di mana dirinya memberikan penampilan yang ditandai dengan kesalahan berulang, jeda yang tidak nyaman, dan gaya bicara yang pelan dan sering kali sulit dipahami.
Sebelumnya, tepat setelah panggilan DNC pada Sabtu, tim kampanye Biden merilis memo dari penasihat senior Jen O'Malley Dillon. Ia bersikeras bahwa debat tersebut tidak berdampak nyata pada pemilu dan pemilih demokrat.
"Dalam setiap metrik yang penting, data menunjukkan bahwa debat ini tidak mengubah persepsi rakyat Amerika, para pendukung kami semakin bersemangat, dan Donald Trump hanya mengingatkan pemilih mengapa mereka memecatnya empat tahun lalu dan gagal memperluas daya tariknya di luar basis MAGA-nya," tulis O'Malley Dillon.
"Jika kita melihat perubahan dalam polling dalam beberapa minggu mendatang, itu bukan pertama kalinya narasi media yang dibesar-besarkan mendorong penurunan sementara dalam polling," imbuhnya.
Sementara itu, Biden menghabiskan sebagian besar hari Sabtu untuk mengajak para donatur kaya di Hamptons, daerah elit terkenal di New York. Ia menegaskan lagi bahwa Trump banyak berbohong di depan pekan lalu.
"Saya tidak memiliki malam yang hebat, tetapi begitu juga dengan Trump," kata Biden tentang debat tersebut dalam sebuah pertemuan di East Hampton.
"Pesan utamanya adalah kebohongannya," tambahnya.
Sumber : CNBC Indonesia