Fakta Terbaru Kasus Kakak Adik Bunuh Bapak Ternyata Sudah Terencana

 

Kakak-adik inisial KS (17) dan PA (16) membunuh ayah kandungnya S (55) di toko perabot di Duren Sawit, Jakarta Timur. Ternyata, kedua pelaku telah merencanakan pembunuhan ini.
Sebagaimana diketahui, mereka tega membunuh ayahnya, S (55), di toko perabot di Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim). Mayat S ditemukan oleh karyawan toko pada Jumat, 21 Juni 2024 lalu. Saat ditangkap, KS sempat berpura-pura tidak mengetahui ayahnya meninggal.

"Fakta sementara, alasan mereka melakukan perencanaan pembunuhan ini terutama dari anak KS ya, kakaknya, menyampaikan ke adiknya, Anak PA, 'Nanti kamu melakukan ini, saya melakukan ini'," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa (2/7/2024).

Kepada polisi, keduanya mengaku membunuh lantaran merasa sakit hati atas perlakuan ayahnya. Namun pihak kepolisian masih mendalami keterangan pelaku.

"Alasannya mereka sakit hati, sering dipukuli sama korban, sering tidak dikasih makan, kemudian disampaikan anak yang tidak berguna, waktu itu juga terungkap anak haram," ujarnya.

Saat ini keduanya sudah diamankan di Polda Metro Jaya. Polisi juga akan memeriksa kejiwaan dari para tersangka.

"Saat ini, Anak KS dan Anak PA sedang dilakukan observasi psikiatrikum di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mendalami kesehatan mental psikologis, kejiwaan kedua anak ini," jelasnya.

Peran Masing-masing Tersangka

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, dari hasil penyelidikan, diketahui PA berperan memukul ayah kandungnya. PA memukul korban menggunakan papan cucian.

"Anak PA berperan memukul kepala korban atau bapaknya ini kejadiannya sangat memprihatinkan sekali ya, kakak beradik membunuh bapak kandungnya, Anak PA memukul kepala korban dua kali dengan kayu papan cucian," kata Ade Ary.

Sementara itu, kakaknya, KS, menusuk ayah kandungnya dengan pisau dapur. Korban tewas akibat kejadian itu.

"Kemudian Anak KS diduga menusuk korban atau bapaknya dua kali dengan pisau dapur. Pisau dapur dan kayu papan cucian telah disita oleh penyidik. Ada bekas darah di sana, dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, sudah dicek, itu identik dengan darah korban," jelasnya.

Kakak Tak Ingin Adiknya Diproses

Polisi menyebutkan KS sempat meminta polisi tidak memproses adik kandungnya di kasus tersebut. Namun, polisi tetap memproses kasus ini berdasarkan fakta.

"Memang ada penyampaian dari anak KS untuk tidak melibatkan adiknya, tapi penyidik tetap berpihak pada fakta, berpegang pada fakta peristiwa yang terjadi," ujar Ade Ary.

Kepada polisi, KS meminta agar adiknya tak ikut diseret di kasus ini karena ide membunuh ayah dari dirinya. KS membujuk adiknya hingga sang adik mengikuti permintaan kakaknya.

"Karena ide untuk membunuh itu dari Anak K. Untuk Anak P awalnya tidak mau, akan tetapi dibujuk oleh Anak K akhirnya mau walaupun takut. Diajak oleh Anak K untuk mengingat masa-masa mereka mendapatkan perlakuan buruk dari ayah (korban)," jelasnya.

Sumber : detiknews 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel