Netanyahu Takut Ditangkap ICC, Jadi Buronan di Banyak Negara

 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS) bulan ini dengan pesawat pemerintah tanpa singgah di Eropa. Keputusan ini diambil karena kekhawatiran atas kemungkinan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu.
Pada bulan Mei, Jaksa Pengadilan Pidana Internasional (ICC) Karim Khan menyatakan bahwa ia sedang mencari surat perintah penangkapan untuk beberapa tokoh Israel, termasuk Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, terkait kejahatan perang di Gaza. Pemimpin Hamas seperti Yahya Sinwar, Mohammed Deif, dan Ismail Haniyeh juga masuk dalam daftar yang dicari.

Stasiun radio Israel, Reshet Bet, melaporkan bahwa Netanyahu mempertimbangkan untuk berhenti di negara-negara yang bersahabat dengan Israel dan menghindari negara-negara yang mungkin menerapkan surat perintah penangkapan tersebut.

Kantor Netanyahu dikabarkan telah mempelajari apakah pesawat Wing of Zion yang digunakan perdana menteri secara hukum mampu melakukan singgah di Eropa dalam perjalanan ke AS. Namun, rencana ini menimbulkan kekhawatiran akan penangkapan Netanyahu jika berhenti di negara-negara tertentu, sesuai dengan surat perintah ICC.

Beberapa opsi alternatif juga telah dipertimbangkan, seperti singgah di negara-negara yang lebih dekat dengan Israel seperti Republik Ceko atau Hungaria. Namun, Netanyahu lebih memilih untuk tidak melakukan singgah sama sekali dan langsung terbang ke Washington.

Karena kekhawatiran ini, pesawat Wing of Zion hanya akan membawa sekitar 60 orang, dan beberapa anggota delegasi Netanyahu akan melakukan penerbangan terpisah ke Washington.

Netanyahu sebelumnya telah menyatakan kekhawatirannya tentang surat perintah penangkapan ICC oleh jaksa, meskipun ia mencoba meremehkan pengadilan tersebut. Banyak sekutu dekat Israel, termasuk Jerman, menyatakan akan menangkap perdana menteri jika ia mengunjungi negara mereka dan surat perintah tersebut dikeluarkan, sementara pemerintah baru Inggris dari Partai Buruh dilaporkan diperkirakan akan membatalkan upaya hukumnya untuk menunda pemrosesan surat perintah penangkapan ICC.

AS telah mengkritik ICC dan menyatakan akan mendukung Israel apapun yang terjadi. Selama kunjungannya ke Washington pada 24 Juli, Netanyahu dijadwalkan berbicara di Kongres dan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, yang merupakan pertemuan pertama antara keduanya sejak Oktober tahun lalu di Israel, hanya beberapa hari setelah dimulainya perang Gaza.

Ketegangan antara kedua pemimpin ini cukup tinggi. Meski pemerintahan Biden kadang-kadang mengungkapkan kekhawatiran tentang tindakan militer brutal Israel di Gaza, terutama penggunaan senjata Amerika, Netanyahu mengecam Washington karena menunda pengiriman senjata.

Sumber : CNBC Indonesia 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel