Tentang Penyebab Cedera Kaki Kiri Prabowo hingga Jalani Operasi Besar
Selasa, 02 Juli 2024
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah sukses menjalani operasi bedah di kaki kirinya. Prosedur medis itu dia lakoni karena kaki kirinya pernah cedera. Ini penyebab cederanya.
Minggu (30/6) lalu, dia mengucapkan rasa syukur karena sudah berhasil melalui operasi besar itu di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman, Jakarta Selatan, sepekan sebelumnya.
Prabowo lantas menceritakan terkait kaki kirinya yang sempat cedera karena kecelakaan terjun payung ketika bertugas di tahun 80-an. Dia mengaku masih merasakan cidera tersebut sampai saat ini.
"Seperti sudah diketahui banyak pihak, saya pernah mengalami dua kali kecelakaan terjun payung saat bertugas di TNI pada tahun 80an di kaki kiri saya, cidera ini selama ini masih saya rasakan," ujar Prabowo yang merupakan Presiden RI terpilih di Pilpres 2024 tersebut.
Prabowo juga menyadari tindakan medis yang dijalaninya penuh resiko. Selain itu, dia menyebut "operasi besar" itu juga mempertaruhkan nyawa. Namun dia percaya dengan kemampuan tim medis yang menanganinya. Operasi ini dijalani agar dia bisa lebih maksimal bekerja.
Prabowo menyebut mengalami "dua kali kecelakaan" tanpa merinci lebih jauh lokasi kecelakaan dan waktu persis kecelakaan tersebut. Ada dua cerita yang menyebut kecelakaan Prabowo berikut ini. Kecelakaan itu menjadi penyebab cederanya kaki kiri Prabowo.
Terjun payung di Cijantung tahun 1981
Berdasarkan buku yang ditulis oleh Hendro Subroto berjudul 'Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' yang terbit pada 2009, cedera Prabowo dialami bersama dengan mantan Danjen Kopassus, Letjen (Purn) Sintong Panjaitan.
Pada 1981, Sintong dan Prabowo mengikuti latihan terjun payung Mobile Training Team (MTT) dari US Army's Special Forces yang anggotanya dari penerjun bebas kenamaan, Golden Knight. MTT melatih terjun bebas Kopassus di Cijantung, Jakarta.
Dalam buku Hendro Subroto, dijelaskan Sintong dan Prabowo mengalami cedera kaki, tapi Sintong mendapat perintah menangani pembajakan pesawat DC-9 'Woyla'. Karena cedera, akhirnya ia mendapatkan perawatan dan menggunakan tongkat.
"Kisahnya berawal ketika Sintong mengikuti latihan terjun bebas oleh MTT, Sintong dan Prabowo mengalami cedera kaki," tulis Hendro dalam bukunya.
Hendro menjelaskan, dalam bukunya, terjun bebas sesungguhnya bukan hal baru dalam latihan Kopassus. Namun, akibat cedera kaki itu, anggota Kopassus harus dirawat di RSPAD Gatot Soebroto selama dua minggu.
Cerita dari politikus Gerindra: Kemungkinan di Timor Timur
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menceritakan kondisi kaki dari Sang Ketum. Habiburokhman mengatakan Prabowo mengalami cedera kaki pada 1980-an.
"Bukan sakit. Jadi memang beliau ada cedera, puluhan tahun yang lalu, tahun '80-an ketika terjun payung kemungkinan di Timor Timur, cedera," kata Habiburokhman di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (1/7).
Habiburokhman menjelaskan cedera itu tidak bisa tuntas begitu saja. Akibat cedera itu, katanya, juga bisa timbul beberapa tahun kemudian.
"Cedera seperti itu memang katanya, nggak bisa nggak bisa tuntas begitu saja. Beberapa puluh tahun kemudian katanya bisa timbul akibat," ujarnya.
"Ini yang terjadi pada Prabowo dan banyak sekali prajurit-prajurit kita yang telah bertugas di Timor Timur, di Papua, di medan yang sulit, baru muncul lagi akibat karena kecelakaan tersebut berpuluh-puluh tahun di hari tuanya," tambahnya.
Wakil ketua Komisi III DPR RI ini mengatakan kondisi Prabowo kini telah baik. Meski demikian, Habiburokhman tidak hafal detail mengenai operasi Prabowo.
"Saya pikir kondisinya bagus, saya dengar dari teman-teman kondisinya bagus. Saya nggak tahu persisnya kapan (operasi), kemudian diambil tindakan," katanya.
Sumber : detiknews