Ada yang Bikin Risau Jokowi Saat Istana di Jakarta Dipuji

 


Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak nyaman ketika istana-istana negara di Pulau Jawa dipuji tetamunya. Bagi Jokowi, istana-istana itu adalah peninggalan penjajah. Kini, Republik sudah punya karya anak bangsa di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Penyampaian rasa dari Jokowi ini bukan kali pertama diutarakannya. Pada 13 Agustus lalu, dia berbicara bahwa Istana Presiden di Jakarta adalah bekas rezim kolonial Belanda.

"Jadi kalau istana kita yang ada di Jakarta, yang ada di Bogor itu adalah istana bekas kolonial yang dulunya dihuni," imbuh Jokowi, Selasa (13/8) lalu.

Jokowi menegaskan sekali lagi Istana Presiden di Jakarta dan Istana Bogor adalah bekas Gubernur Belanda. Dan tak terasa sudah ditempati oleh Indonesia selama 79 tahun. Nuansa penjajah ini Jokowi rasakan di Istana Presiden, baik di Jakarta maupun Bogor, Jawa Barat.

"Bau-baunya kolonial selalu saya rasakan setiap hari, dibayang-bayangi," kata Jokowi.

Kini di pengujung masa jabatannya, Jokowi menempati Istana Negara di IKN Nusantara. Tempat itu merupakan karya orang Indonesia sendiri, bukan peninggalan kolonial Belanda.

Kerisauan Jokowi

Presiden Jokowi kembali bercerita soal Istana Negara di Jakarta dan beberapa daerah lain yang dibangun zaman kolonial Belanda dipuji bagus oleh pemimpin negara lain. Jokowi mengatakan istana itu memang bagus, tapi buatan kolonial.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Badan Amin Zakat Nasional (Basznas) 2024, di Istana Negara, Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024). Di depan jajaran pengurus Baznas, Jokowi mengaku kerap risau jika ada tamu negara yang memuji Istana Negara di Jakarta bagus dan indah.

"Saya sering mendapatkan tamu, perdana menteri, presiden, dari negara lain yang saya sering risau itu kalau sudah bertanya, masuk ke istana di Jakarta 'Presiden Jokowi, waduh istananya bagus ya, indah'. Saya mau jawab apa itu," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan istana yang ada saat ini memang bagus, tapi buatan kolonial Belanda. Jokowi mengatakan Istana Kepresidenan di Jakarta, Bogor, hingga Yogyakarta adalah warisan Belanda.

"Ya memang bagus, memang indah, tapi nggak saya teruskan, tapi ini yang buat kolonial loh, yang buat kolonial Belanda, baik yang ada di Jakarta di Bogor di Jogja itu semua adalah bangunan kolonial Belanda, warisan dari kolonial Belanda," ujarnya.

Kini, Indonesia sudah memiliki Istana Kepresidenan buatan sendiri di Ibu Kota Nusantara (IKN). Istana tersebut sudah digunakan untuk upacara peringatan kemerdekaan RI ke-79.

Lampu Istana bikinan Boyolali

Jokowi berbicara soal lampu-lampu kristal yang berada di Istana Negara, IKN Nusantara. Jokowi mengatakan lampu-lampu yang cantik itu berasal dari Desa Tumang, Boyolali.

Jokowi mengungkap hal itu saat bertemu dengan Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Indonesia (AFKUBI) di Istana Negara, Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024). Jokowi bangga IKN merupakan karya putra-putri bangsa.

Sejumlah Taruna Akademi Militer TNI berbaris dalam upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di lapangan upacara Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (17/8/2024). Upacara dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-79 RI tersebut mengusung tema Nusantara Baru Indonesia Maju.

"Tapi yang saya setelah ini selesai istananya kemudian gedung Menkonya juga hampir selesai, saya senang bahwa yang mengerjakan 100 persen adalah putra-putri terbaik kita semuanya. Bahannya hampir 99 persen dari bahan lokal semuanya, tidak ada unsur-unsur yang lain," kata Jokowi.

Jokowi kemudian bercerita ada yang bertanya-tanya soal asal lampu-lampu di Istana Negara IKN. Jokowi menegaskan lampu-lampu yang ada bukan diimpor.

"Ada yang bertanya kepada saya, 'Pak, lampunya bagus sekali. Jangan-jangan dari Italia', bukan ini lampu dari Boyolali," ujarnya.

Dilihat dari situs Sirup LKPP, ada sejumlah proyek terkait pengadaan lampu di Istana IKN. Proyek-proyek pengadaan lampu kristal gantung tersebut berada di Kemensetneg dan pembeliannya menggunakan APBN. Nilai tiap proyek berbeda-beda, ada yang Rp 7 miliar hingga Rp 22 miliar.

Sumber : detiknews 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel