Timor Leste Bersolek Rp185 M untuk Paus sampai Cerita WNI Ikut Misa

 


Jakarta, CNN Indonesia -- Kunjungan apostolik pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, ke Timor Leste menjadi sorotan berita internasional pada Selasa (10/9).
Agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina juga menjadi sorotan. Berikut kilas berita internasional kemarin:

Cerita Warga NTT Ikut Misa Paus di Timor Leste: WNI Diistimewakan

Warga negara Indonesia (WNI) membagikan pengalamannya selama mengikuti Misa Suci yang dipimpin Paus Fransiskus di Timor Leste pada Selasa (10/9).

Soraya, WNI asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengatakan warga Indonesia disambut dengan baik oleh Timor Leste, bahkan diistimewakan dengan diberikan tempat yang baik untuk mengikuti Misa.

"Kami dari Indonesia adalah tamu, [tapi] kita diistimewakan, contohnya tempat [untuk mengikuti Misa Suci] diberikan di satu lokasi yang baik menurut saya," kata Soraya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (10/9).

Australia Siapkan UU Larang Anak-anak Main Medsos

Australia berencana melarang anak-anak bermain media sosial dengan menetapkan batas usia minimum untuk penggunaannya.

Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan pemerintahannya yang berhaluan kiri-tengah akan menjalankan uji coba verifikasi usia sebelum memperkenalkan rancangan undang-undang usia minimum untuk media sosial tahun ini.

Albanese tidak menyebutkan batas usia pasti minimal untuk penggunaan media sosial, tetapi dia mengatakan kemungkinan antara 14 dan 16 tahun. Menurutnya, aturan pembatasan usia bermedia sosial diperlukan demi menjaga kesehatan mental dan fisik generasi muda.

Timor Leste Banjir Kritik usai Gelontor Rp185 M Sambut Paus Fransiskus

Timor Leste menuai kritik usai menggelontorkan dana Rp185 miliar untuk menyambut Pemimpin Gereja Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di ibu kota Dili.

Sejumlah kelompok hak asasi manusia (HAM) menilai pemerintah Timor Leste terlalu berlebihan karena mengeluarkan uang sebanyak itu kala kondisi ekonomi negara tak baik-baik saja.

Peneliti di Lao Hamutuk atau Institut Pemantauan dan Analisis Pembangunan Timor-Leste, Mariano Fereira, mengatakan alokasi dana untuk kunjungan Paus Fransiskus sangat jomplang jika dibandingkan dengan alokasi untuk meningkatkan produksi pangan di Timor Leste.

Sumber : CNN Indonesia 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel